Wahai kau pria dengan wajah teduh
Apa kabarmu disana?
Aku seperti biasa masih memikirkanmu
Masih terpaku dengan angan-angan tentangmu
Tentang wajah teduhmu yang tak berani kupandangi
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sudahkah kau tersenyum hari ini?
Aku seperti biasa masih tersenyum setiap mengingatmu
Masih hafal gurat indah wajahmu ketika tersenyum
Tentang riangnya suaramu yang tak kulupakan
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sering hatiku ngilu setiap meniti lagi memori tentangmu
Tapi bagaimana?
Kita bahkan tak punya kenangan apa-apa bersama
Hanya ada aku yang tak pernah sanggup menatapmu
Hanya ada aku yang tak punya nyali menyapamu
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sudah ku membentak hati untuk berhenti
Logikapun sudah susah payah menasehati
Namun namamu seperti enggan pergi
Bagaimana denganmu?
Terlintaskah namaku dalam doamu?
Ahh, kau begitu jauh di utara sana ~
Apa kabarmu disana?
Aku seperti biasa masih memikirkanmu
Masih terpaku dengan angan-angan tentangmu
Tentang wajah teduhmu yang tak berani kupandangi
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sudahkah kau tersenyum hari ini?
Aku seperti biasa masih tersenyum setiap mengingatmu
Masih hafal gurat indah wajahmu ketika tersenyum
Tentang riangnya suaramu yang tak kulupakan
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sering hatiku ngilu setiap meniti lagi memori tentangmu
Tapi bagaimana?
Kita bahkan tak punya kenangan apa-apa bersama
Hanya ada aku yang tak pernah sanggup menatapmu
Hanya ada aku yang tak punya nyali menyapamu
Wahai kau pria dengan wajah teduh
Sudah ku membentak hati untuk berhenti
Logikapun sudah susah payah menasehati
Namun namamu seperti enggan pergi
Bagaimana denganmu?
Terlintaskah namaku dalam doamu?
Ahh, kau begitu jauh di utara sana ~
Comments
Post a Comment