Skip to main content

Ketika "Tere Liye" Menjadi Inspirasiku Malam ini

#1
Saat hujan

Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak

Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari

Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu

Dan, menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan

Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya

Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah

Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan





#2
"Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kaupamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.”

— Tere Liye, novel "Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah"





#3
Teman sejati itu tidak peduli kita ini anak siapa, dari keluarga apa, tidak peduli kita ini kaya atau miskin, pintar atau bodoh. Dan yang lebih penting lagi, tidak peduli kita ini lagi susah atau sedang menang undian sabun colek berhadiah 10 milyar. Teman sejati tidak pedulia itu semua.

Yang dia peduli, teman sejati selalu ada, selalu menemani, selalu menasehati, selalu mengingatkan kebaikan, mengajak meninggalkan hal2 buruk dan sia-sia, dan bersama-sama terus memperbaiki diri.

*Tere Liye





#4
Cinta itu boleh jadi buta, tapi dia tidak pernah tersesat untuk pulang ke pangkuan orang2 yang sabar dan yakin.

Lepaskanlah cinta buta kalian--yang membuat sesak, galau. Esok lusa, jika memang jodoh, dia akan kembali mengetuk pintu hati kita. Di momen yang tepat, saat kalian sudah siap, dan semua sesuai rambu2 agama. Jika dia tidak pulang, insya Allah akan datang penggantinya yang lebih cemerlang.

* Tere Liye



#5
Ketika kita melihat seseorang begitu enjoy, begitu supel, anggun dan elegan luar dalam, maka bukan berarti seseorang itu sempurna. Tips rahasianya selalu: orang tersebut tampil apa adanya, percaya diri, dan bersyukur dengan apa yang dia miliki.

Orang2 yang sebenarnya cantik/tampan, orang2 yang sebenarnya amat charming, pintar pula, jika dia tidak tampil apa adanya, selalu merasa kurang, ini itu dikeluhkan, maka amat menjengkelkan melihatnya.

*Tere Liye



#6
*Kau Adalah Wanita Tercantik

Seperti janji matahari
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan

Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Lupa sayang dan lembutmu, kasih dan bebanmu

Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Ibu.

*Tere Liye



#7
“Apalah namanya ini? Disebut apakah perasaan ini? Kenapa hatiku macam sayuran lupa dikasih garam, hambar, tidak enak, tidak nyaman? Atau seperti ada tumpukan batu besar di dalamnya, bertumpuk-tumpuk, membuat sempit. Atau seperti ikan diambil tulangnya, kehilangan semangat.”

--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Ruteng is the City

Ruteng.. kota kecil di timur Indonesia, tepatnya propinsi Nusa Tenggara Timur. namanya mungkin tidak familiar di telinga anda. tapi nama ini sangat melekat dalam hati kami. nama yang selalu menjadi alasan kenapa " bahagia itu sederhana "..  di ruteng anda tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli AC, kami sudah punya AC alam yang akan membuat anda membutuhkan lebih banyak jaket dan selimut. Ruteng.. kadang kota kecil kami ini di sebut kota mati. tanya kenapa? bukan karena di apit oleh banyak kuburan atau hutan belantara yang luas, bukan juga karena kami kekurangan stok penghuni. tapi karena kota kami adalah "kota dingin". lho? apa korelasinya dengan kota mati? saking dinginnya kota kecil kami ini, pukul tujuh malam semua penghuni sudah berpacaran dengan selimut masing-masing dan bersiap ke pulau "kapuk". itu alasan kenapa pukul tujuh malam kota kami sudah sepi dari tanda-tanda kehidupan. yang ada hanya lampu-lampu rumah yang menyala sebagai ta...

Penyesalan Selau di Akhir Kisah - 1

Ingatkah kamu saat pertama kali kita bertemu? Aku sudah sangat melupakannya aku tidak ingat kapan dan dimana kita pertama kali bertemu Yang aku tau saat itu kelas lima SD dan saat itu hari valentine Ada kado dan aku yang sangat sombong itu menolak menerima kado istimewa darimu Lalu semua berubah aku pergi jauh dari kota kecil kita dan meninggalkan semua cerita tentangmu Saat aku kembali Kau tidak pernah berubah Masih seperti dulu Masih menungguku Saat itu aku masih mengira bahwa “ini hanya cinta monyetmu” Lalu aku bersamamu Berjalan bersama menuju arah yang tidak pasti Dan   tiba-tiba untuk alasan yang tidak jelas aku meninggalkanmu Pergi dan meninggalkan luka Namun kau tidak meninggalkanku meski aku berlari menjauhimu Kau ikut berlari bersamaku Meski tanpa aku tahu Kini saat dewasaku Kau datang lagi dengan cara yang berbeda Tidak dengan kekonyolan masa kecil kita Kau datang dan mengingatkanku Betapa jahatnya aku yang selalu tid...

Tugas Sertifikasi II

Nama               : Novia Florisa NIM                : 12023272 Kelas               : 4C Kerukunan yang Ku Damba "From Ruteng with Love"             Aku adalah seorang perantau. Datang dari sisi timur Indonesia. Ruteng. Nama kota kecilku di pulau Flores. Ruteng dapat di katakan replikasi dari kulkas berukuran raksasa. Karena suhu di Ruteng yang sangat dingin. Kondisi kota kecilku ini memang sangat berbeda dengan bayangan orang – orang tentang kota – kota di timur Indonesia yang kering kerontang. Kota kecilku ini malah kelimpahan air, itu karena kota kecilku berada di daerah pegunungan.             Mayoritas masyarakat timur memang beragama nasrani. Sama halnya de...