Jika kau tanya padaku, apakah aku mengenalnya? Ya, hanya sebatas tahu namanya. Hanya sebatas tahu asalnya. Hanya sebatas tahu tempat kuliahnya. Selebihnya? Aku tak tahu... Pernah bicara dengannya? Kalau percakapan saat dia menanyakan tempat wudhu itu di hitung. Atau saat dia mengingatkan resleting tasku yang terbuka juga di hitung. Atau saat dia menanyakanku tentang perkembangan laporan itu di pertimbangkan. Maka ya aku pernah bicara dengannya. Lalu bagaimana bisa mengaguminya sedalam ini? Entahlah. Kagum itu hanya muncul begitu saja. Saat pertama dia datang waktu itu aku sudah jatuh hati. Saat pertama dengar suaranya. Sejak dia tersenyum ~
Sebuah petualangan paling menakjubkan tercipta ketika aku berani bermimpi ~